Sunday, December 02, 2012

Sulitnya Mensederhanakan

Kadang, orang kira bahagia itu sulit.
Tapi ternyata tidak, justru cinta itu sederhana.
Banyak orang terlalu buta akan kesempurnaan.
Sampai lupa keindahan akan kesederhanaan.
Yang sebenarnya dibutuh oleh setiap manusia.

Banyak orang yang galau.
Mereka itu yang haus akan kesempurnaan.
Yang tidak tahu cara mensyukuri nikmat.
Dan lupa bahwa dunia hanya sementara.

Ya Allah, maafkan hambamu ini.
Terlalu tenggelam dalam kisah duniawi.
Padahal mata ini hanya melihat sekejap.
Pada sinar bulan yang akan selalu ada
Dalam hati manusia yang gelap gulita.

Syenit Shinoda

It could be the last

Berniat untuk memposting "every-day" ga kesampean ternyata.
Emang lagi sibuk-sibuknya...

Oke mulai cerita aja
Sudah hampir setahun semenjak tugas Film dari Pak Rully beres. Film tim Ganjil, yang bejudul "GANJIL" itu menurut gue sukses. Story -ok, Shoot -ok, Actor -ok, Cover -ok. Kurang lebih sebulan yang lalu, gue sama Bima nonton di 21. Skyfall~ Pas lagi beli tiket liat brosur lomba film 21 short film..
So here I am, doing this project with small crew but a lot of actors.
Tadinya mau bikin cerita yang baru, cuma waktu itu persiapannya cuma sebentar dan kita gabisa buang waktu buat mikirin cerita lebih lama, then The Betrayed film kelompok Elin 'Genap' akhirnya kita pilih buat jadi cerita yang diikutin lomba. Kenapa bukan GANJIL? Film yang gue sutradarain sendiri waktu itu. Karena cerita Ganjil sebenernya biasa, tapi take gambarnya aja yang luar biasa (hoho songong!). Dan setelah gue pikir, pasti yang bikin film action dikit. Jadi ini lah cerita yang diambil.

Introducing our Short Film:
Title : The Amazing Betrayed (kaya spiderman, pas di bikin ulang namanya ditambah 'amazing')
Crew; Me, Helinda, Adzkia, Akong.
Casts; Adnan, Andhita, Adhitya, Aina, Hazrina, Cakra, Arief, Fikrie, Sherli, Tama, Galvi, Dika, Farel.
Shooting Spot : SMA PLUS YPHB, Gedung Tua Surken, Club House Sentul, restaurant.

Ceritanya hampir sama, cuma disempurnakan kembali, dan ditambah cerita yang lebih action.Shooting mulai kira-kira dua minggu yang lalu.

Satu kata.
SUSAH!

Oke pembuatan film ini susah banget,
1. Nyari Aktornya susah.
2. Nentuin jadwal shooting susah.
3. Bikin scene mendadak susah.
4. Nyusun cerita yang ditambah scene mendadak biar ga fail susah.
5. Ngumpulin aktor buat shootingnya susah. (soalnya jadwalnya beda-beda)

Sedih jadi gue, selalu dihujat oleh para aktor. Gue harus ngerti mood mereka, sikon mereka. Jujur aja, gue juga ngajak mereka dengan syarat 'ga nyusahin mereka'. But see the fact! Gue sutradara gagal -_- Masa aktor kelaperan, bilang gakan shooting sampe sore tapi nyatanya pulang sore juga, terus masih suka ada yang di take ulang -_- sutrada macam apa ini?

Sedih kalo liat semua aktor gue udah bermuka bete, karena nungguin yang shooting (lagi ga dapet peran) ato udah rajin-rajin dateng dari awal malah kebagian shootnya dikit. Ato ga kalo ada yang protes, ngasih ide yang sebenernya bagus, tapi setelah di pikir-pikir itu ga mungkin diambil (menghindari ke-fail-an). Ato ga liat aktor yang sampe ketiduran saking gada kerjaannya.

Sedih juga mereka shooting tapi ga bisa gue kasih apa-apa. Itu alesan gue kenapa gue kali ini berambisi menang, gue pengen ngasih sesuatu, pengen bikin mereka bangga udah ikut serta (eaa) di lomba yang sebenernya ga diutus secara resmi oleh sekolah (kalo resmi dikasih uang kerja kali). Setidaknya masuk sebagai finalis aja, dan gue udah bisa bayar jerih payah mereka dengan bikin muka mereka ada di layar bioskop XXI. Menang ato engga akhirnya, itu udah beda cerita.

Sempet gue mikir buat ga ngelanjutin, apalagi waktu susah nyari aktor. udah hopeless banget.
But, im already took a step. so i should running to get fast into the end! \m/

Jadi gue mengencangkan sabuk selama dua minggu ini, buat kuatin fisik dan batin. Jalanin shooting tanpa ganggu pelajaran juga. And today, last day taking scene, i'm still alive haha.

Plis buat semua yang baca postingan ini, doakan film gue biar lancar, dan menang yaa :D

Syenit Shinoda