Saturday, January 29, 2011

Masalah

OH.. Ini toh yang namanya tumbuh.
Penuh masalah, cobaan, dan tantangan.
Hahaha.
Sedikit aja gue cerita, kalo akhir2 ini gue punya masalah sama si Subjek yang Tak Pernah Terlupakan, haha. Bukan Masalah Biasa (BMB) --" fuh.. cape mikirinnya, tapi gue punya hikmah (ciee haha) dari semua ini. Ga itu doang, gue juga punya masalah sama diri gue soal beberapa hal, dan itu sedikit bikin frustasi.

Mungkin ini yang suka di bilang senior gue, kalo masa SMA tuh beda dari masa lain.
I felt it. Ya, emang beda, cara mereka datang dan pergi beda, semua beda.
Yang terjadi di hidup gue mungkin belum seberapa, karena gue juga belum satu tahun di masa ini.

Pertama soal mencari teman. Dulu waktu SMP gue pikir kalimat "jangan lupakan teman lama" itu cuma sepik doang, karna gue sangat percaya diri, akhirnya gue memberanikan diri masuk SMA PLUS YPHB, sedangkan sahabat-sahabat gue masuk ke SMA NEGERI, dengan pikiran gue bisa tanpa mereka toh di SMA gue mau serius belajar. Dan sebagian dari pernyataan gue, gue anggap salah. Hari ini, gue rasain semuanya, rasa kangen kekeluargaan sama mereka, yang selalu ada buat gue, yang gakan pernah ngebiarin gue beresin masalah sendiri, yang bakal selalu ada di samping gue gimana pun keadaan gue. :'( Finally, gue kehilangan semuanya di masa ini. Karena satu sahabat pun gada yang satu sekolah sama gue.. Dan gue juga belum nemu orang kaya mereka di SMA ini. Yang ada temen gue sekarang cuma butuh gue kalo udah ada tugas (sakali di omongin di postingan2 sebelumnya), tapi yah kalo emang dengan bekerja mengerjakan tugas gue bisa deket sama temen-temen baru, i will do that all the time.
Saya sangat menyesali semua pikiran yang menggampangkan masa depan, dan saya berjanji akan selalu berpikir panjang untuk setiap hal.
Kedua, cinta emang bikin buta, bahkan lebih bikin pusing di banding soal matematika. Pacaran ternyata bukan hal yang sepele, haha. Sedikit mirip dengan pergaulan, pacaran juga punya dampak baik dan buruk. Di masa ini, gue ngerasa buat ga mau lagi yang namanya main main dalam pacaran, bukan berarti gue bakal 'serius'. Tapi, ini awal dari langkah buat ke depan buat ngebiasain diri jadi cewe yang setia. Latihan buat nerima masalah bersama, dan ngejalanin bersama tanpa ada emosi terkandung di dalamnya (kimia mode on). Sakit, kesel, bete, bosen biasa menurut gue. Wajar kayanya kalo itu dirasain pas pacaran. Bukannya tanpa itu semuanya datar datar aja? bahagia, bahagia, bahagia.. Mana tantangannya? Karna itu, gue yang udah ngerasa ngeklik sama si Subjek yang Tak Pernah Terlupakan walau belum sama keluarganya karena mousenya eror mulu (lah?) bakal berusaha bertahan (dramatis abis sih --"). Yah, entah akhirnya gimana, gue cuma mencoba.
Bedanya pacaran SMP dan SMA mungkin di masalahnya. Dengan semua masalah yang saya hadapi di masa ini, saya mencoba untuk tidak merasa jatuh, mungkin semua masalah datang untuk dipelajari, dan karena itu saya akan mempelajarinya.
Ketiga, pergaulan. Gue gapernah punya temen yang gayanya selangit, ato makhluk makhluk yang tampangnya menonjol di sekolah. Karena gue gasuka orang kaya gitu. Tapi kadang gue suka merhatiin mereka, bukan karena pengen gabung, tapi belajar dari tingkah mereka, siapa tau ada hal yang patut di contoh. Setiap orang punya sisi baik masing-masing kan? Ga cuma orang yang keliatan alim doang yang punya sisi baik, tapi yang tampangnya garang juga punya sisi baik, bahkan yang tampangnya sombong juga pasti punya. GADA MANUSIA YANG SEMPURNA. kalimat itu TAUTOLOGI abis (matematika mode on). Kalo kita pernah sharing sama si tukang onar kita bisa dapet ilmu yang bisa bantu hidup kita lurus terus, dengan dengar cerita dia soal kasus kasusnya, kita tau apa, siapa, dimana bahaya ada. Dan gue pernah ngalamin hampir semuanya. I got a best thing for my life.
Manusia pasti berbuat salah, dan itu pelajaran buat kita. Tapi ga semua orang dapet masalah dan pengalaman yang sama. Itu lah gunanya pergaulan. Ga ada yang ngelarang si jenius ngobrol sama si tukang onar asal jangan terlarut dalam kehidupannya. Ga ada juga yang ngelarang si tukang onar ngobrol sama si jenius kalo itu bisa jadi motivasi buat jadi lebih baik.
Kayanya masa SMP gue kebanyakan bahagia dan masalah yang di dapet juga masih untuk junior (mungkin karena tingkah gue yang masih kaya anak kecil), sampe pas SMA, Allah ngasih semua pelajaran tentang kehidupan dengan cara ngasih masalah yang bertubi-tubi, karena gue belum banyak belajar.
Tanpa masalah, gue gakan tau mana yang bener mana yang salah.
Tanpa masalah, gue gakan bisa ngerasain air mata.
Tanpa masalah, masa depan gue bisa lebih berantakan.

**Masalah bukan untuk di perpanjang, tapi di selesaikan.

Syenit Shinoda

Waiting For The End

This is not the end
This is not the beginning
Just a voice like a riot


Rocking every revision
But you listen to the tone
And the violent rhythm
Though the words sound steady
Something emptys within em

We say yeah

With fists flying up in the air
Like we’re holding onto something that’s invisible there
Cuz we’re living at the mercy of the pain and the fear
Until we dead it forget it
Let it all disappear

Waiting for the end to come
Wishing I had strenght to stand
This is not what I had planned
It’s out of my control

Flying at the speed of light
Thoughts were spinning in my head
So many things were left unsaid
It’s hard to let you go
I know what it takes to move on
I know how it feels to lie
All I wanna do is trade this life for something new
Holding on to what I haven’t got

Sitting in an empty room
Trying to forget the past
This was never meant to last
I wish it wasn’t so

What was left when that fire was gone
I thought it felt right but that right was wrong
All caught up in the eye of the storm
And trying to figure out what it’s like moving on

And I don’t even know what kind of things I said
My mouth kept moving and my mind went dead
Picking up those pieces now where to begin
The hardest part of ending is starting again

All I wanna do is trade this life for something new
Holding on to what I haven’t got

This is not the end
This is not the beginning
Just a voice like a riot
Rocking every revision
But you listen to the tone
And the violent rhythm
Though the words sound steady
Something emptys within em

We say yeah

With fists flying up in the air
Like we’re holding onto something that’s invisible there
Cuz we’re living at the mercy of the pain and the fear
Until we dead it forget it
Let it all disappear

Syenit Shinoda

BEST FRIEND

Makasih banget buat DINDA DWI MUTIANI, yang selalu ada buat gue, haha, padahal semenjak lulus SMP gue jarang perhatiin lu, tapi lu selalu ada buat gue, apa lagi tiap gue ada masalah. Lu selalu bisa membukakan pintu rumah buat gue walau itu udah jam tidur haha.

Mungkin karena kita udah kenal dari sebelum masuk TK, jadi ikatan batin (ceileeh haha) nya kuat banget.
Gakan bisa lagi gue nemuin temen yang sesetia lu. THANKYOU VERY MUCH GIRL :)



Syenit Shinoda

bosen

Lama lama gua bosen, kalo selalu kerja sendiri.
-__- jangan jangan pikiran gua selama ini bener.
semua orang yang gua kenal di SMA, cuma butuh gue kalo ada TUGAS doang..
yah syen, emang udah nasib lu hidup dengan setumpukan tugas kali ya?

Give me more strength, Allah. :(

Syenit Shinoda